Informasi mengenai arisan seks di kalangan pelajar SMA di Kabupaten Situbondo, Jawa Timur, membuat gerah Dinas Pendidikan Jatim.
Kepala
Disdik Jatim, Harun, mengaku pihaknya telah berkoordinasi dengan Dinas
Pendidikan Kabupaten Situbondo untuk melakukan penyikapan terkait temuan
mengejutkan Dinas Kesehatan Situbondo tersebut.
”Pagi ini saya
sudah berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan Situbondo untuk mengumpulkan
semua kepala sekolah baik di SMA negeri maupun swasta untuk mencari
kebenaran informasi tersebut,” ungkap Harun, Jumat (6/12/2012).
Meski demikian, Disdik Jatim sampai saat ini belum bisa memastikan kebenaran informasi tersebut.
”Itu
kan masih testimoni dari si-PSK, belum bisa dibuktikan kebenarannya.
Jadi kami tidak bisa memberi tindakan sebelum memastikan kebenaran itu,”
tandas Harun.
Harun mengakui bahwa kualitas moral di kalangan
pelajar belakangan ini menurun. Lembaga sekolah sudah berusaha menutupi
hal itu, namun belum cukup. Karena itu, kata dia, perlu kerja sama
dengan orangtua.
“Di sinilah peran sekolah dan keluarga untuk
bekerja sama mendidik moral pelajar. Jadi sekolah tidak bisa berdiri
sendiri dalam mengembangkan potensi murid,” tukasnya.
Laporan dinas kesehatan soal arisan seks di kalangan pelajar membuat
para orangtua di Kabupaten Situbondo, Jawa Timur, resah. Orangtua
kesulitan memantau pergaulan anak-anak mereka di luar rumah, terutama di
sekolah.
Ja’far, warga kota Situbondo yang memiliki anak pelajar
di SMA, Jumat (7/12/2012), mengaku miris dan prihatin dengan tingkah
para pelajar yang menjurus ke perbuatan tak bermoral.
Dia meminta
peran aktif dari pihak sekolah dan kepolisian untuk mengantisipasi
kenakalan pelajar, terutama di tingkat SMA. Menurutnya, orangtua
kesulitan memantau aktivitas anan-anak selama berada di luar.
Hal
senada diungkapkan warga Situbondo lainnya, Dian. Dia mengaku sudah
mendengar adanya praktik arisan seks di kalangan pelajar SMA di
Situbondo.
Pemilik warung nasi di Jalan Nusa Indah, Situbondo,
itu berharap agar para guru berperan lebih aktif untuk membantu
mengawasi anak-anak mereka. Dian sendiri memiliki anak yang bersekolah
di sebuah SMA negeri di Situbondo.
Seperti diberitakan, praktik
arisan seks di kalangan pelajar SMA terkuak setelah Dinas Kesehatan
Kabupaten Situbondo menerima laporan dari pada PSK di Lokalisasi Gunung
Sampan.
Heriyawan, Ketua Komisi Pemberantasan AIDS Situbondo yang
juga Kasi Pemberantasan Penyakit Menular, Dinas Kesehatan Situbondo,
mengatakan, para pelanggan PSK tersebut dipastikan pelajar SMA. Setiap
pekan ada saja siswa SMA yang berhubungan seks dengan PSK di lokalisasi
tersebut.
Namun, dia belum bisa memastikan apakah para pelajar
itu berasal dari Situbondo atau bukan. Para PSK pun juga tidak
mengetahui asal sekolah mereka. Sebab, saat berada di lokalisasi, para
pelajar tersebut mengenakan celana panjang abu-abu dan memakai kaos.
Sekretaris
Kantor Dinas Pendidikan Situbondo, Ateng Zaelani, menegaskan, pihaknya
akan memberi sanksi kepada siswa maupun sekolah bila memang terbukti ada
praktik arisan seks di Situbondo.
Pihaknya masih menunggu laporan valid terkait temuan yang menghebohkan dunia pendidikan Situbondo tersebut.
Investigasi Dinas Kesehatan Kabupaten Situbondo, Jawa Timur,
menyebutkan, ada sekelompok pelajar yang menggelar arisan seks di
Situbondo.
Para PSK menjadi obyek arisan para pelajar tersebut. Para PSK yang di-booking berasal dari Lokalisasi Gunung Sampan. Seorang pemenang diberi hadiah PSK yang uangnya diambil dari biaya arisan.
Heriyawan,
Ketua Komisi Pemberantasan AIDS Situbondo yang juga Kasi Pemberantasan
Penyakit Menular, Dinas Kesehatan Situbondo, Kamis (6/12/2012),
mengatakan, praktik arisan seks oleh pelajar SMA itu terkuak setelah
pihaknya menerima laporan dari para PSK.
Menurut Heriyawan, para
pelanggan PSK tersebut dipastikan pelajar SMA. Setiap pekan ada saja
siswa SMA yang berhubungan seks dengan PSK di Lokalisasi Gunung Sampan.
Namun, Heriyawan belum mengetahui pasti dari SMA mana para pelajar
tersebut, bisa saja dari luar Situbondo. Para PSK pun juga tidak
mengetahui asal sekolah mereka. Sebab, saat berada di lokalisasi, para
pelajar tersebut mengenakan celana panjang abu-abu dan memakai kaos.
Sementara
itu, Sekretaris Kantor Dinas Pendidikan Situbondo, Ateng Zaelani,
menegaskan, pihaknya akan memberi sanksi kepada siswa maupun sekolah
bila memang terbukti ada praktik arisan seks di Situbondo.
Hingga saat ini, pihaknya belum menerima laporan valid atas kasus tersebut.
Sementara
itu, petugas Satpol PP menggiatkan razia di sejumlah pertokoan dan
pasar. Petugas juga memintai keterangan para PSK yang mangkal di dua
lokalisasi di Situbondo.
Seorang pelajar SMA diamankan petugas
di pertokoan di Jalan Ahmad Yani siang tadi. Namun, pelajar tersebut
dipastikan tidak terlibat praktik prostitusi. Dia diserahkan kepada
pihak sekolah untuk mendapat pembinaan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar