Senin, 01 April 2013

"Kopassus Itu Hemat Peluru"

Ilustrasi (Foto: dok Okezone) 
JAKARTA-  Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) Jenderal Pramono Edhie Wibowo menyatakan, adanya keterlibatan oknum anggota TNI dalam penyerangan LP Cebongan, Sleman, yang menewaskan empat  tahanan.

Namun, Kasad tak menyebutkan secara detail oknum anggota TNI, dan Kesatuan yang terlibat penyerangan itu. Diduga kuat, penyerang tersebut terkait dengan Komando Pasukan Khusus (Kopassus). 

Namun, menurut  Mantan Komandan Satgas Intel, Badan Intelijen Strategis (Bais) Laksamana Pertama TNI (Purn) Mulyo Wibisono, penyerang LP Cebongan bukan berasal dari Kopassus.  Kata dia, teknik penyerangan di LP tersebut bukan teknik yang biasa dipakai oleh Kopassus.

Mulyo mengatakan, berdasarkan analisis teknik  penyerangan, sejumlah penyerang memberondong atau mengeluarkan banyak peluru dan itu bukan merupakan teknik penyerangan yang biasa di pakai oleh Kopassus. 
    
"Biasanya Kopassus hemat peluru, kemudian bagaimana bisa anggota membawa senjata keluar, semuanya terkunci di gudang dengan ketat,"kata Mulyo, saat jumpa pers di Kebon Sirih, Jakarta, Senin (1/3/2013) 

Mulyo menambahkan, dari ke empat tahanan yang dititipkan ke lapas tersebut, diduga kuat kasus itu berlatar belakang kartel narkoba. "Keempat tahunan itu, mereka terlibat pada narkoba, lalu ngapain tentara ikut-ikutan. Kalau pun mereka terlibat tentara yang ikut pasti tentara atau polisi yang terlibat narkoba juga," tambahnya

Dikatakannya, korban maupun pelaku  penyerangan merupakan dua kelompok mafia narkoba yang sedang berseteru. 

"Jadi begini orang-orang yang terlibat yang dibunuh dan yang membunuh adalah kelompok narkoba yang sedang berseteru. Mereka kan itu tidak dihitung lagi nyawa itu yang penting keuntungan yang didapat. Kalau instistusi seperti kopassus itu saya rasa tidak mungkin," pungkasnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar